Selasa, 06 Maret 2012

Makanan dan Minuman Sehat Dalam Penerbangan



Pelayanan meal service harus bersih, sehat dan bebas dari kontaminasi zat yang membahayakan. Jika tidak, maka akan berdampak langsung terhadap ganngguan kesehatan penumpang dan crew.
Ada penerbangan yang memberikan pelayanan makanan dan minuman (meal service), namun ada pula penerbangan karena menerapkan pola penebangan “low cost carrier” tidak memberikan pelayanan makanan dan minuman (no meal services).
Hal itu sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa bagi operator penerapkan yang menerapkan pola low cost carrier, pelayanan yang mungkin bisa dikurangi / dipangkas adalah dengan tidak memberikan pelayanan makanan dan minuman, sedangkan pelayanan yang ada hubugannya dengan keamanan dan keselamatan penerbangan tidak boleh dikurangi.
Dengan kata lain untuk urusan yang satu ini (keamanan dan keselamatan), pemerintah tidak ada kompromi dan tidak akan memberikan toleransi.
Layanan makanan dan minuman (meal service) dalam penerbangan merupakan bagian dari serangkaian pelayanan kepada penumpang yang secara teknis, baik mulai dari pengolahan (dari bahan mentah) sampai dengan penghidangannya diatur melalui regulasi pemerintah.
Pelayana meal service yang tidak sehat akan berdampak langsung, terhadap gangguan kesehatan penumpang dan crew, yang muaranya berdampak pada gangguan kinerja personel pesawat udara, khususnya “pilot” dan atau “copilot”.
Beberapa operator penerbangan tetap memberikan pelayanan makanan dan minuman (untuk penumpang dan personel pesawat udara) sebagai bagian dari exelence service, sesuai dengan jarak tempuh dan kebijakan masing-masing perusahaan.
KETENTUAN
Ketentuan tentang penyediaan makanan dan minuman yang bersih dan sehat dalam penerbangan diatur melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang “Persyaratan Hygiene Jasaboga” di mana jasaboga untuk melayani penerbangan termasuk dalam jasa boga golongan C, yaitu “Jasaboga yang melayani kebutuhan untuk alat angkutan umum internasional dan pesawat udara.”
Regulasi-regulasi lainnya juga salinga melengkapi, mengikat dan tidak bertentanga, serta penting untuk kita ketahui antara lain:
1.Ketentuan Umum: Penyediaan makanan dan minuman harus bersih, sehat dan bebas dari kontaminasi zat yang membahayakan :
  • Bercita rasa, indah bentuk, lezat dan bergizi (estetis bisnis); bebas dari pengotoran dan pencemaran;
  • Bebas dari kemungkinan penularan penyakit seperti (saluran pencernaan dan keracunan makanan);
2.Fasilitas dan personel yang standard an bersertifikat (secara kualitas dan kuantitas) harus dimiliki oleh perusahaan jasa boga / catering penerbangan:
  • Bangunan untuk jasa boga penerbangan harus memenuhi standar kebersihan dan kesehatan
  • Tersedia tempat penyimpanan makanan (termasuk refrigerator); tersedia tempat memasak, mencuci piring, gelas, sendok garpu dan lain-lain;
  • Memiliki alat/sarana angkut ke pesawat udara, Penjamah makanan (foodhandler) dan petugas pelayanan harus bekerja bedasarkan peraturan kesehatan, dan memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan.
3.Persyaratan penanganan makanan dan minuman dalam pesawat udara
  • Kebersihan selalu terjaga dan terpelihara
  • Jangka waktu penghidangan makanan menurut jenis dan sifatnya harus tidak boleh terlamapaui, tersedia fasilitas cuci tangan (air panas, sabun dan handuk /lap bersih)
  • Pramugari/pramugara diharuskan mencuci tangan sebelum melakukan penyajian/penghidangan
  • Makanan yang mudah membusuk harus di simpan pada suhu 10 C atau kurang dari 10 C makanan dingin (cool food) disimpan dalam food module, dilengkapi dry ice dan dipertahankan pada suhu 4 C
  • Atas pertimbangan keamanan, keselamatan dan kesehatan serta untuk tindak pencegahan terhadap keracunan makanan, pelayanan makan khusus untuk Captain Pilot dan Copilot harus dibedakan dalam hal pilihan menu dan waktu makan, Padahal Bandar udara dimana tersedia “catering service”, seluruh peralatan yang terpakai, sisa makanan dan kotoran bekas harus diturunkan dan diganti dengan satu unit perlengkapan komplit yang baru.
4.Ancaman tersebarnya penyakit melalui makanan bisa disebabkan oleh: Racun Kuman, Infeksi Bakteri, Parasit Cacing, Racun Kimia, Racun Nabati, Racun Hewani, Keanehan Individual (alergi), Kontaminasi Radioaktif
Pengawasan dan pengendalian lingkungan (wasdanil): Harus dilakukan inventarisasi tentang berapa jumlah perusahaan jasa boga / catering (penyedia makanan dan minuman) di bandara yang telah memiliki ijin berdasarkan peraturan menteri kesehatan, juga dilakukan inventarisasi tentang sumber makanan dan minuman yang dihidangkan di tiap perusahaan penerbangan, mengingat akhir-akhir ini ada beberapa penerbangan yang memberikan meal service namun tidak jelas dari mana sumber cateringnya, (kardus pembungkus makanan dan minuman hanya bertuliskan nama perusahaan penerbangan).

Sumber  : www.ssq-merpati.co.id

Minggu, 30 Oktober 2011

IT Forensik

IT forensic atau forensic computer atau forensic digital adalah cabang forensic, TI forensic berkaitan dengan penyelidikan insiden yang mencurigakan yang melibatkan IT sistem dan penentuan fakta-fakta dan pelaku akuisisi, analisis, dan evaluasi jejak digital dalam sistem computer.
Secara umum IT forensic adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat).

IT forensic bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti envidence yang akan digunakan dalam proses hukum.

Tools atau perangkat forensic adalah perangkat lunak yang dibuat untuk mengakses data. Perangkat ini digunakan untuk mencari berbagai informasi dalam hard drive, serta menjebol password dengan memecahkan enkripsi. Yang digunakan pada IT forensic dibedakan menjadi 2 yaitu hardware dan software. Dilihat dari sisi hardware, spsifikasi yang digunakan harus mempunyai kapasitas yang mumpuni seperti :

• Hardisk atau storage yang mempunya kapasitas penyimpanan yang besar,
• memory RAM antara (1-2 GB),
• hub.sitch atau LAN, serta
• Laptop khusus untuk forensic workstations.

Jika dilihat dari sisi software yang digunakan harus khusus dan memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukan IT forensic seperti :
• Write-Blocking Tools untuk memproses bukti-bukti
• Text Search Utilities (dtsearch) berfungsi sebagai alat untuk mencari koleksi dokumen yang besar.
• Hash Utility ( MD5sum) berfungsi untuk menghitung dan memverifikasi 128-bit md5 hash, untuk sidik jari file digital.
• Forensic Acqusition tools (encase) digunakan oleh banyak penegak hokum untuk investigasi criminal, investigasi jaringan, data kepatuhan, dan penemuan elektronik.
• Spy Anytime PC Spy digunakan untuk memonitoring berbagai aktifitas computer, seperti : seperti: website logs,keystroke logs, application logs, dan screenshot logs.

Ada 4 tahap dalam Komputer Forensik


1. Pengumpulan data
Pengumpulan data bertujuan untuk meng i den tifikasi berbagai sumber daya yang dianggap penting dan bagaimana semua data dapat terhimpun dengan baik.

2. Pengujian
engujian mencakup proses penilaian dan meng-ekstrak berbagai informasi yang relevan dari semua data yang dikumpulkan. Tahap ini juga mencakup bypassing proses atau meminimalisasi berbagai feature sistem operasi dan aplikasi yang dapat menghilangkan data, seperti kompresi, enkripsi, dan akses mekanisme kontrol. Cakupan lainnya adalah meng alokasi file, mengekstrak file, pemeriksanan meta data, dan lain sebagainya.

3. Analisis
Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sejumlah metode. Untuk memberikan kesimpulan yang berkualitas harus didasarkan pada ketersediaan sejumlah data atau bahkan sebaliknya, dengan menyimpulkan bahwa “tidak ada kesimpulan”. Hal tersebut sa ngat dimungkinan kan. Tugas analisis ini mencakup berbagai kegia tan, seperti identifikasi user atau orang di luar pengguna yang terlibat secara tidak langsung, lokasi, perangkat, kejadiaan, dan mempertimbangkan bagaimana semua komponen tersebut saling terhubung hingga mendapat kesimpulan akhir.

4. Dokumentasi dan laporan

Mengingat semakin banyak kasus-kasus yang terindikasi sebagai cybercrime, maka selain aspek hukum maka secara teknis juga perlu disiapkan berbagai upaya preventif terhadap penangulangan kasus cybercrime. Komputer forensik, sebagai sebuah bidang ilmu baru kiranya dapat dijadikan sebagai dukungan dari aspek ilmiah dan teknis dalam penanganan kasus-kasus cybercrime.


Kedepan profesi sebagai investigator komputer forensik adalah sebuah profesi baru yang sangat dibutuhkan untuk mendukung implementasi hukum pada penanganan cybercrime. Berbagai produk hukum yang disiapkan untuk mengantisipasi aktivitas kejahatan berbantuan komputer tidak akan dapat berjalan kecuali didukung pula dengan komponen hukum yang lain. Dalam hal ini computer forensik memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian dari upaya penyiapan bukti-bukti digital di persidangan.



 
Tujuan Komputer Forensik 

Adalah untuk mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data yangdiperoleh melalui survey oleh FBI danThe Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telahmenderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan komputer.Kejahatan komputer dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Computer Fraud  : Kejahatan atau pelanggaran dari segi sistemorganisasi komputer.


2.Computer Crime : Merupakan kegiatan berbahaya dimana menggunakanmedia komputer dalam melakukan pelanggaran hukum.

Terminologi IT Forensik
Bukti digital (digital evidence) adalah informasi yang didapat dalam bentuk atau format digital, contohnya e-mail. Empat elemen kunci forensik dalam teknologi informasi, antara lain :

1. Bukti digital (digital evidence).
adalah informasi yang didapat dalam bentuk atau format digital, contohnya e-mail.

2. Empat elemen kunci forensik dalam teknologi informasi, antara lain :

a. Identifikasi dari bukti digital.
Merupakan tahapan paling awal forensik dalam teknologi informasi. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dimana bukti itu berada, dimana bukti itu disimpan dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah tahapan selanjutnya.

b. Penyimpanan bukti digital.
Termasuk tahapan yang paling kritis dalam forensik. Bukti digital dapat saja hilang karena penyimpanannya yang kurang baik.

c. Analisa bukti digital.
Pengambilan, pemrosesan, dan interpretasi dari bukti digital merupakan bagian penting dalam analisa bukti digital.

d. Presentasi bukti digital.
Proses persidangan dimana bukti digital akan diuji dengan kasus yang ada. Presentasi disini berupa penunjukkan bukti digital yang berhubungan dengan kasus yang disidangkan.


Tools IT Forensik

Safe Back. Dipasarkan sejak tahun 1990 untuk penegakan Hukum dan Kepolisian. Digunakan oleh FBI dan Divisi Investigasi Kriminal IRS. Berguna untuk pemakaian partisi tunggal secara virtual dalam segala ukuran. File Image dapat ditransformasikan dalam format SCSI atau media storage magnetik lainnya.
EnCase. Seperti SafeBack yang merupakan program berbasis karakter, EnCase adalah program dengan fitur yang relatif mirip, denganInterface GUI yang mudah dipakai oleh tekhnisi secara umum. Dapat dipakai dengan Multiple Platform seperti Windows NT atau Palm OS. Memiliki fasilitas dengan Preview Bukti, Pengkopian target,Searching
dan Analyzing.
Pro Discover. Aplikasi berbasis Windows yang didesain oleh tim Technology Pathways forensics. Memiliki kemampuan untuk merecover file yang telah terhapus dari space storage yang longgar, mengalanalisis Windows 2000/NT data stream untuk data yang
terhidden,menganalisis data image yang diformat oleh kemampuandd UNIX dan menghasilkan laporan kerja

Sumber : http://www.scribd.com/doc/31675347/Audit-IT-dan-Forensik-Komputer
 http://ba9uez.wordpress.com/it-forensik/
 

Rabu, 26 Oktober 2011

SISTEM INFORMASI BISNIS


SISTEM INFORMASI BISNIS

Sistem informasi bisnis adalah penggunaan dan pengembangan sistem informasi yang efektif dalam organisasi bisnis untuk mencapaia tujuan bisnis. Di dalam organisasi bisnis terdapat enterprise information systems (revenue generation system), personal information systems (sales analysis systems), workgroup information systems (customer call system).
Individu dalam sistem informasi bisnis terdiri atas manager dan non manager, professional dan non professional, akuntan, engineers, konsultan, juru ketik, lawyer, arsitek, dll. Setiap individu memiliki model aktivitas seperti planning, organizing, dan controlling.
Informasi di sistem informasi bisnis meliputi pengetahuan yang diturunkan dari data, dimana data ditempatkan dalam sebuah konteks dan sejumlah ketidak pastian yang dikurangi dari sebuah pesan. Di dalam sistem informasi bisnis terdapat sebuah perbedaan yang membuat perbedaan yaitu dipengaruhi lima hal sebagai berikut : pertinence ( kegunaan dan kejituan ), timeliness( waktu yang tepat ), accuracy( ketelitian dan keseksamaan ), reduce uncertainty ( mengurangi ketidakpastian ), element of surprise ( unsure kejutan ).
Ada lima komponen pada sistem informasi bisnis yaitu : 

1. sistem, suatu elemen yang berhubungan, meliputi purposive system, open system, information system, dan computer information system. 

2. komponen sistem informasi meliputi entitas penting, interface, perintah khusus computer, dan perintah khusus orang. 

3. komponen sistem informasi personal yaitu penggunaan computer untuk melakuka n fungsi bisnis yang memiliki tiga peran yaitu user, operator , dan developer. 

4. komponen sistem informasi workgroup meliputi LAN (local area network), komponen ini memiliki tiga peran yaitu sebagai user, melakukan fungsi tugas, dan sebagai operator. 

5. komponen sistem informasi perusahaan yaitu sentralisasi computer , pada setiap departemen memiliki terminal.

FUNDAMENTAL SISTEM INFORMASI BISNIS

Pada sitem informasi bisnis terdapat lima hal yang fundamental yaitu : Transaction processing systems (TPS) yang meliputi ticket reservations systems, order-entry systems, check-processing systems, account payable systems, account receivable systems, dan payroll systems.
Management information systems(MIS). Sistem manajemen informasi memfasilitasi managemen dalam melakukan pengawasan, pengorganisasian, dan perencanaan. MIS satu level diatas TPS yang dibangun dari TPS dan sumber informasi internal lainnya.
Decision support system (DSS). DSS berbasis komputer interaktif yang membantu pengambilan keputusan terkait dengan lingkungan bisnis dan memecahkan masalah khusus berdasarkan prose ad-hoc. Titik kritis pada DSS terletak pada fleksibilitas dan adaptabilitas. DSS bersifat irregular needs.
Office automation system (OAS).berfunsi untuk membuat, menyimpan, memodifikasi, menampilkan dan mengkomunikasikan administrasi bisnis dalam bentuk tulisan, verbal atau video. Aplikasi pada OAS meliputi stand alone word processing, electronic mail, electronic bulletin boards, facsimile machines, voice mail, image processing, collaborative document processing, video conferencing, dan integrated OAS. OAS juga memiliki keterbatasan pada penerapannya yaitu tidak ada generic arsitekturnya, banyak vendor yang mengembankan secara mandiri dengan standar yang berbeda, dan volume penyimpanannya (optical disk storage).
Executive support system (ESS). ESS menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh senior eksekutif dan menyediakan data ringkas pada level agregasi tinggi.

NILAI TAMBAH SISTEM INFORMASI BISNIS

Pada sistem informasi bisnis, nilai tambah dapat dipengaruhi oleh proses, produk, kualitas, managemen, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penjelasan nilai tambah pada sistem informasi bisnis yaitu sebagai berikut : 

1. Nilai tambah pada proses dapat dicapai misalnya dengan mengurangi biaya intensiv pekerja, hal tersebut dapat lebih efisien, lebih menyenangkan dan lebih cepat. Nilai tambah pada proses juga dapat dicapai dengan memperhatikan model proses bisnis dan proses bisnis serta tipe system informasi bisnisnya. 

2. Nilai tambah pada produk dapat dicapai dengan meningkatkan kenyamanan, kecepatan, keamanan dan mengurangi pengaruh iklim. Nilai tambah pada proses juga dapat dicapai dengan meningkat kan karakteristik produk dan fasilitas antar produk. Peningkatan karakteristik produk dapat dilihat dari komponen fisik, panduan dan sparepart, sedangkan fasilitas antar yaitu misalnya dengan adanya automatic teller machine. 

3. Nilai tambah pada kualitas dapat dicapai dengan inovasi dan perbaikan secara terus menerus. Nilai tambah pada kualitas juga dapat dicapai dengan peningkatan kualitas proses dan kualitas produk. Pada peningkatan kualitas produk hal yang harus diperhatikan adalah adanya umpan balik, mengatur proses automatis, memperkirakan hasil dari perubahan input atau proses, dan memfasilitasi perubahan media komunikasi yang lebih sesuai. 

4. Nilai tambah pada manajemen dapat dicapai dengan menyempurnakan tugas manager, memperbaiki sifat managemen, memperhatikan waktu kerja manager, meningkatkan karakteristik managemen, memperhatikan orang dalam kehidupan manager, dan memperkokoh sepuluh peran manager. Karakteristik managemen meliputi aktivitas sosial, menggunakan setiap peluang untuk mendapatkan informasi, tidak terlalu menganggap penting traditional report, sering menyelingi pertemuan singkat diantara rapat, dan menempatkan diri sebagai figur, pengamat dan eksekutif.

5. Nilai tambah pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara memperluas batasan, menerapkan problem solving dan decision marking. Dalam usaha mencapai nilai tambah pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, harus diperhatikan model dan kelompok pembuat keputusan. Kelompok pembuat keputusan memiliki komitmen lebih tinggi pada keputusan dan implementasinya, lebih memahami problem dan lebih rasional keputusannya, memperbaiki komunikasi dengan pelaksana keputusan, mengurangi keputusan silang pendapat, lebih komprehensif dalam mempertimbangkan masalah. Nilai tambah pada daya saing dapat merubah persaingan dan bisnis lebih dinamis.